Setiap kali kerinduan itu datang, aku sadar aku
belum menjadi siapa-siapamu, belum menjadi yang halal bagimu, maka aku harus
menyibukkan diri.
Setiap kali tersirat dalam benakku untuk memilikimu,
maka akan lebih bijak jika aku memilih untuk merenung dan berpikir, sungguh
bahkan diriku sendiri pun bukan milikku. Maka aku harus menyibukkan diri.
Pernah suatu malam aku berkhayal terlalu jauh, membayangkan
betapa bahagianya jika masa itu datang, masa dimana kita tidak perlu lagi menahan
dengan sakit semua perasaan ini, hidup bersama dan membangun keluarga,
menyenangkan, tapi seperti sudah kubilang bahwa itu terlalu jauh, aku takut kita
tak sampai, maka aku lebih memilih untuk senyap, menyampaikannya dalam bentuk
do’a kepada-Nya yang maha menentukan, semoga kelak kita dipersatukan. Maka aku
harus menyibukkan diri.
Oh, cinta kita datang terlalu dini, dimana masa
depan masih menunggu untuk diperjuangkan, kita masih berhutang usaha meraih
mimpi, dan kitapun belum selesai dengan diri sendiri. Maka kita harus
menyibukkan diri.
Semoga dengan cara ini, Tuhan akan ridho dengan
usaha baik kita menjaga hati dari nafsu, hingga pada akhirnya kita akan
berjodoh juga. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar