"..when I was just a
little girl, I asked my mother what will I be?
will I be pretty?
will I be rich?.."
di atas adalah penggalan
lirik lagu 'Que Sera Sera' yang kira-kira artinya begini :
"waktu aku masih kecil
aku bertanya pada ibuku, aku akan jadi apa?
akankah aku jadi cantik?
akankah aku jadi
kaya?"
Kalo dirasa-rasa sebenernya
bukan waktu kecil aja sih kita bertanya-tanya kayak gitu, sampe sekarang juga
masih suka galau soal masa depan padahal udah mau 21, udah tua dewasa
ya :'D
kenapa sih kita
harus mengkhawatirkan masa depan? eh maksudnya saya.
mungkin karena saya belum
sepenuhnya aqil baligh jadi masih labil hehe.
Efek buruk dari terus
mengkhawatirkan masa depan adalah kita akan terus takut mencoba hal baru, takut
ini lah takut itu lah.. intinya sih takut gagal, alhasil karena dari awal
mindsetnya dari awal udah kayak gitu usahanya juga jadi asal-asalan, ya udah
lah kejadian deh tuh apa yang ditakutin ckck
Saya juga dulu gitu, usaha
gak maksimal tapi pengen berhasil, disitu kadang saya merasa malu.
Sepanjang hidup saya
khususnya dalam dunia pendidikan, saya sudah sangat akrab dengan kegagalan,
gagal SNMPTN undangan (dulunya PMDK), gagal SNMPTN tulis, gagal ini gagal itu,
pokoknya gagal masuk PTN kira-kira 4 kali eh n5 gitu, lupa hehe. sejak itu saya
jadi rentan galau dan takut masa depan saya tidak secerah muka cewek yang pake
pemutih, seolah-seolah diterima di PTN adalah jalan satu-satunya untuk sukses.
Tahuna-tahun berlalu, namun
rasa sakitnya masih sangat membekas di hati, saat takdir tidak sejalan dengan
harapan, dan tidak ada pilihan lain selain menerimanya dengan lapang bola
lapang dada. Akhirnya aku bekerja di *tiiiiiii t*
dan kuliah di *tiiiiiiit* jurusan akuntansi, yeah akuntansi! Padahal saya dari
IPA, yang kemudian masalah jurusan ini menjadi masalah baru di hidup saya. Well,
next time saya mau berbagi kegalauan tentang rasanya salah milih jurusan itu
apa banget.
Daa n dari itu semua saya
belajar bahwa hidup ini sebenernya simple, lakukan apa yang kita suka (selama
itu di ‘jalur’ yang benar) yakini dan usahakan, doakan, lalu apapun hasilnya
kelak, terima.
Terkadang kita hanya perlu
menerima, tanpa harus memahami. Seperti lirik lagu : “hanya perlu terima.. dan
tak harus memahami.. dan tak harus berfikir..” hehe tentu saja berfikir disini
adalah berfikir yang macem-macem apalagi yang buruk-buruk, duh gak usah deh! Allah
itu maha merencanakan dan jauh lebih paham tentang seluruh diri kita dan
apayang terbaik untuk kita, lha wong Dia yang nyiptain kok :D ya kan?
pokonya yakin aja Que sera, sera! Whatever will be, will be! :)