Katanya gagal itu keberhasilan yang tertunda,
katanya gagal itu ‘jamu’nya calon orang sukses, katanya gagal itu hanya satu
pintu tertutup diantara sekian banyak pintu lainnya.
Nyatanya gagal itu kenyataan menyakitkan, nyatanya
gagal itu sepahit empedu, nyatanya gagal itu mematahkan. Mematahkan semangat,
mematahkan hati, dan yang paling parah, mematahkan kepercayaan terhadap
kemampuan diri sendiri.
“kalau gagal lekas bangkit!” orang bilang demikian,
nyatanya bangkit setelah gagal tak semudah memungut makanan yang jatuh belum 5
menit daripada mubazir. Memungut semangat yang baru saja dipatahkan realita
ibarat memungut remah roti di sepanjang perjalanan pulang. Dan orang-orang akan
memandang dengan tatapan penuh iba, saya tidak suka reaksi semacam itu, itu
membuatku semakin merasa lemah, seolah mereka membenarkan kelemahan itu,
meskipun kenyataannya mungkin memang demikian.
Terlepas dari itu semua, kegagalan itu tetaplah
kenyataan yang harus diterima, sepahit apapun. Jadilah saya kembali mencoba
berharap lagi.